Upaya Memberi Pemahaman Kepada Pemanen Tentang Pentingnya Menjaga Pelepah Pada Proses Panen

Upaya Memberi Pemahaman Kepada Pemanen Tentang Pentingnya Menjaga Pelepah Pada Proses Panen


Panen merupakan pekerjaan yang utama didalam perkebunan kelapa sawit. Dalam proses panen inilah yang dapat menhasilkan memproduksi supaya perusahaan sudah terasa pada perhitungan laba rugi.

Panen dikerjakan dengan manual yaitu dengan tenaga manusia yang disebut pemanen, kendati di perusahaan perusahaan besar sekarang sudah mengarah panen dengan cara mekanis yaitu mengfungsikan alat panen yang didesain kusus, untuk mempermudah proses panen dengan ongkos yang kecil dan produktifitas tinggi. Hal yang melatar belakangi  mengfungsikan alat mekanis selanjutnya termasuk semakin sulitnya untuk melacak tenaga panen.


Pemanen didalam jalankan proses panen perlu dibekali pemahaman perihal pentingnya masing masing manfaat berasal dari tanaman kelapa sawit. Kususnya pentingnya pelepah bagi tanaman. Mengapa Perlu ? gara-gara didalam jalankan proses panen yaitu turunkan buah, pemanen mempunyai pertalian dengan keberadaan pelepah dan bisnis memeliharanya.Sehingga saat pemanen jalankan proses panen maka yang dikerjakan adalah tetap merawat situasi dan kuantitas pelepah, didalam bahasa perkebunana kelapa sawit adalah merawat  songgo. Ada lebih dari satu ketetapan didalam merawat songgo  pelepah ini.Untuk panen dengan mengfungsikan dodos maka pemanen  

Mempertahankan kuantitas pelepah setiap pokoknya sedikitnya 56-64 pelepah atau Ada suatu proses didalam hal merawat kuantitas optimum daun pada pohon kelapa sawit, dan rumus berasal dari kuantitas daun optimum selanjutnya sering disebut dengan proses “Songgo Dua dan songgo tiga”, yaitu tetap ada dua dan tiga unit pelepah daun yang menyangga buah sawit pada posisi yang paling bawah. Oleh gara-gara itu  didalam mengambil alih buah tidak boleh ikut memotong pelepah yang menyangganya, cara pengambilan buah selanjutnya sering disebut dengan cara “curi buah”. Biasanya pada tanaman yang  panen tetap mengfungsikan dodos maka songgo dua ini perlu dilakukan, supaya  proses curi buah dilakukan. Curi buah adalah kesibukan memanen buah sawit tanpa memotong pelepahnya, supaya kuantitas pelepah pohon sawit tidak berkurang berasal dari kuantitas yang optimal yaitu pada 56 hingga 64 pelepah. Sehingga untuk menjaga pelepah selanjutnya bahasa yang disampaikan kepada pemanen adalah dengan merawat songgo Perusahaan sawit .


Baca termasuk :   Dwi Sutoro, Calon Nakhoda Baru GAPKI, Jembatan Industri Dengan Pemerintah

Untuk pemanen yang mengfungsikan egrek, ini dikerjakan untuk tanaman yang sudah tinggi maka kreterianya adalah dengan menjaga pelepah dengan songgo satu, yaitu  kuantitas pelepah di bawah buah yang di panen adalah satu pelepah.


Cara pelaksanaan panen yang baik adalah keliru satu syarat didalam memilih produktifitas dan efisiensi berasal dari suatu bisnis kebun kelapa sawit. Sehingga cara pelaksanaan panen ini perlu dipahami oleh pimpinan site berasal dari pemanen, mador, asisten afdeling hingga pimpinan site.


Hal –hal yang dikerjakan untuk mensosialisasikan jaga pelepah  dengan banyak cara suapaya obyek mampu hingga di karyawan. Adapun lebih dari satu cara yang dikerjakan didalam memberikan dan mensosialisasikan pentingnya merawat pelepah adalah:


1. Memberi pengarahan setiap apel pagi

Apel pagi perlu dikerjakan di afdeling dengan peserta pemanen, mandor dan kepala afdeling. Dalam apel pagi ini dikerjakan aktifitas pengabsenan dan proporsi ancak kerja oleh mandor panen. Selain itu termasuk pengarahan pengarahan oleh kepala afdeling. Materi pentingnya merawat songgo ini mampu disosialisasikan pada sementara apel pagi. Mengingat apel pagi waktunya sangat sempit tidak hingga 30 menit, hendaknya penyampaiannya dengan cara yang efektif dan efektif yang sifatnya mengingatkan kepada pemanen. Poin poin pengarahan selanjutnya mudah dipahami dan di pahami oleh karyawan pemanen.


Baca termasuk :   Wilmar Dapat Pujian Dari Wamenaker Terkait Perlindungan Perempuan dan Anak

2. Membuat selebaran, pamflet atau papan papan pengumuman di masing masing blok

Memasang informasi yang mudah dibaca perihal pentingnya merawat pelepah termasuk dikerjakan dengan memasang papan papan informasi di blok panen. Pemanen dapat mengingat dan lihat larangan yang tidak boleh dikerjakan dan apa yang boleh dikerjakan didalam proses panen. Sehingga pesan ini mudah di menerima oleh karyawan.


3. Memutar film  keliling bagi karyawan. 

Film atau pesan yang berupa audio mudah ditangkap oleh karyawan. Hal ini merupakan terobosan oleh kepala afdeling didalam mengimbuhkan sosialisasi kepada pemanen. Kepala afdeling sebabkan acara atau kesibukan andaikan setiap satu minggu atau satu bulan sekali diselenggarakan nonton bersama. Nah didalam kesibukan selanjutnya dibikin selingan film yang memberikan cara panen yang benar, serta bagaimana cara merawat songgo pelepah kelapa sawit. Dengan cara seperti tersebut, maka ada dua hal yang mampu disita manfaatnya yaitu tak hanya sebagai hiburan kepada karyawan atau refresing akibat kesibukan aktivitas, termasuk fasilitas mendekatkan diri pada pimpinan afdeling dengan karyawan dengan memberikan informasi dan sosialisasi  perihal  ketetapan didalam bekerja keliru satunya merawat pelepah tersebut. Dari situ termasuk mampu ditampilkan akibat kerusakan pelepah bagi perkembangan vegetatif tanaman.


4. Memberi pinalti dan punishment

Pinalti  diberikan termasuk tidak semabarangan, Artinya finalty selanjutnya dikerjakan seltelah kami jalankan sosialisasi dan pemahamana kepada karyawan. Upaya selanjutnya dengan obyek sebagai proses pembelajaran  dan tetap untuk dengan merawat komitment bersama. Tentunya obyek yang utama didalam sebuah kesadaran dengan bahwa ada sebuah keadlian pada pelanggar aturan.


Selain  pinalti, maka kami termasuk perlu mengimbuhkan penghargaan kepada yang sudah komitment dan dengan kesadaran merawat pelepah.


Baca termasuk :   Dwi Sutoro dan Eddy Martono Kandidat Ketum GAPKI, Ini Profil Keduanya

Punishment mampu diberikan didalam bentuk premi, penghargaan ataupun hal yang sebabkan kebanggan bagi karyawan dan diikuti oleh yang lain untuk jalankan pekerjaan dengan benar. Tujuan seutuhnya adalah supaya obyek berasal dari sosialisasi yang dikerjakan mampu di jalankan oleh seluruh jajaran karyawan.


5. Adanya kelas pemanen

Kelas pemanen merupakan penilaian yang dikerjakan ke masing masing pemanen  dengan obyek penilaian tersebut, maka pemanen beradu secara sehat didalam merawat tanamaan. Penilaian dikerjakan oleh mandor panen setiap hari. Bisa dengan persyaratan A,B,C atau baik sekali, baik, kurang bergantung ketetapan management. Kelas pemanen mampu dibacakan setiap hari atau di pampang di papan pengumuman.


Dengan demikian maka diharapkan bahwa ada bisnis yang baik untuk tetap merawat kuantitas pelepah yang ada dan jalankan pekerjaan yang benar. Adanya penilaian ke pemanen ini termasuk diharapkan mandor dapat secara terperinci mampu memetakan anggotanya mana yang bagus dan mana yang perlu pengarahan dan sosialisasi. Selain itu mampu di lihat yang mengerti, belum paham pada apa yang disosialisasikan oleh pimpinan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memilih Kursi Kerja untuk Work From Home (WFH) yang Lebih Nyaman

Cara Membeli Properti Real Estat Terbaik Untuk Investasi

Mengatasi Infestasi Rayap Nasutitermes: Metode Pengendalian Terbaru